Sabtu, 21 Mei 2011

Harga minyak naik di tengah sinyal bervariasi

NEW YORK: Harga minyak naik pada Jumat waktu setempat, di tengah perdagangan tak menentu di New York karena pedagang fokus terhadap data ekonomi yang mengecewakan dan tanda-tanda penguatan permintaan.

Kontrak utama West Texas Intermediate (WTI), minyak mentah light sweet untuk pengiriman Juli, ditutup pada US$99,49 per barel di New York Mercantile Exchange, naik sebesar US$1,05 dari Kamis.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juli berakhir 97 sen lebih tinggi pada US$112,39.

Kontrak acuan WTI berayun liar antara US$95,99 dan US$99,90 selama sesi.

"Awalnya pasar sangat lemah pada pagi karena tanggapan terhadap dolar yang lebih kuat, yang membuat minyak mentah yang dihargakan dalam dolar lebih mahal," ujar Rich Ilczyszyn dari pialang berjangka Lind-Waldock.

Namun greenback kemudian melemah, memberikan dukungan untuk harga minyak.

Selain itu, ada dampak dari posisi pasar menjelang akhir pekan, analis mengatakan, karena pedagang "mungkin mengurangi eksposur mereka." Pada awal sesi harga minyak mentah berada di bawah tekanan setelah Jerman, ekonomi terbesar di Eropa, mengatakan pihaknya melihat perlambatan pertumbuhan ekonomi, kata Andy Lipow dari Oil Associates Lipow.

Pada Kamis, data manufaktur dan perumahan AS yang lebih lemah dari perkiraan mengguncang keyakinan terhadap prospek pemulihan bagi ekonomi terbesar dan konsumen minyak terbesar di dunia, mendorong harga lebih rendah.

Sedangkan data makroekonomi AS yang lebih lemah menekan harga, "fundamental yang mendasari di pasar minyak itu sendiri masih sangat kuat," analis Barclays Capital mengatakan dalam sebuah catatan kliennya.

"Mirip dengan bulan Agustus lalu ketika pasar mendapat kekhawatiran dari lemahnya data ekonomi makro AS, sentimen saat ini tetap terpaku pada potensi risiko penurunan, tetapi kecil atau tidak mungkin mereka mungkin tak menyadari pengetatan fundamental di latar belakang." (msw)

sumber : www.bisnis.com

Jumat, 20 Mei 2011

Kuartal pertama 2011, permintaan emas dari China kalahkan India

HONG KONG. Selama kuartal pertama tahun ini, China merupakan pembeli emas terbesar. Jumlahnya bahkan mengalahkan India yang selama ini dikenal pengumpul emas terbesar di dunia.

Minat investasi emas para investor China meningkat dua kali lipat pada kuartal pertama menjadi 90,9 ton. Berdasarkan World Gold Council, angka tersebut melampui jumlah investor India yang hanya berinventasi sebesar 85,6 ton.

World Gold Council melaporkan peningkatan investasi emas di China lantaran pertumbuhan kelas menengah di Negeri Tembok Raksasa tersebut. Selain itu, faktor kekhawatiran inflasi China yang semakin tinggi, keinginan mendiversifikasi dan harga yang naik membuat investor China berlomba membeli emas.

"Saya pikir masyarakat akan kaget atas peningkatan permintaan dari China. Tapi, kami pikir tren ini akan terus berlanjut," kata Manager Investasi Research World Gold Council Eily Ong.

Sejatinya, India merupakan penanaman modal terbesar di emas. Sejak 2007, sebelum emas jadi sarana investasi secara global, permintaan emas dari India telah mencapai 61% dari seluruh dunia. Saat itu, permintaan dari China hanya 6%.

sumber : www.kontan.co.id

Minyak naik di atas level US$100 per barel

MELBOURNE: Minyak diperdagangkan mendekati level tertinggi dalam sepekan lebih di New York setelah laporan pemerintah mengenai penurunan cadangan minyak mentah AS akibat kekhawatiran tarif operasional dan gangguan pasok.

Kontrak berjangka mendekati level US$100 per barel setelah naik 0,5% hari ini. Departemen Energi AS melaporkan cadangan minyak turun 15.000 barel menjadi 370,3 juta pekan lalu. Analis memprediksi pasok meningkat sebesar 1,7 juta barel.

Minyak mentah untuk pengiriman Juni berada pada US$100,06 per barel, turun 4% pada perdagangan electronik di New York Mercantile Exchange atau pukul 2:36 p.m. waktu Singapura. Posisi itu naik sebesar US$3,19 menjadi US$100,10 kemarin, penyelesaian tertinggi sejak 10 Mei.

Minyak brent untuk penyelesaian Juli berada pada US$112,53 per barel, naik US$0,20 di ICE Futures Europe London.

Departemen Energi juga melaporkan impor minyak mentah turun 4,4% menjadi 8,57 juta barel per hari. Impor bahan bakar juga turun 14% menjadi 2,26 juta barel per hari.(yn)

www.bisnis.com

Goldman Sachs: Dolar bakal terus melemah terhadap euro

TOKYO: Goldman Sachs Group Inc. menurunkan prediksi terhadap dolar AS, terkait dengan prospek pertumbuhan kemiskinan pada negara ekonomi terbesar di dunia itu.
Kurs dolar turun menjadi US$1,45 per euro. Dolar diperkirakan akan melemah menjadi US$1,50 dalam 6 bulan ke depan dan US$1,55 per 12 bulan.

Dolar diproyeksikan akan diperdagangkan pada level 82 yen dalam 3 bulan ke depan dan 86 yen dalam setahun. Proyeksi tersebut berubah dari prediksi semula, yaitu 84 yen dan 90 yen.

"Guna stabilisasi dolar, investor perlu diyakinkan terhadap investasi jangka panjang di AS. Tingkat pengangguran yang masih tinggi, konsolidasi fiskal dan pelemahan sektor properti yang berlanjut menunjukkan pertumbuhan AS masih lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara lain," tulis analis.

Dolar diperdagangkan pada level US$1,42 per euro pada pukul 07.32 pagi waktu Tokyo, setelah turun 6,1% pada tahun ini. (spr)


www.bisnis.com

Kurs dolar AS terhadap euro masih tertekan

JAKARTA: Nilai tukar dolar AS melanjutkan pelemahan terhadap euro dalam 4 hari terakhir, terkait dengan data perdagangan menunjukkan perlambatan penjualan rumah di AS dan tekanan kepada bank sentral AS untuk mempertahankan suku bunga rendah. Mata uang AS tersebut melemah terhadap 15 dari 16 mata uang utama, setelah Goldman Sachs Group Inc menurunkan proyeksi dolar, mengutip prospek pertumbuhan yang buruk bagi negara dengan perekonomian terbesar di dunia tersebut.

Dolar Selandia Baru menguat setelah pemerintah menyatakan proyeksi surplus anggaran 2015 akan lebih besar dibandingkan dengan proyeksi pada Desember. Yen melemah terhadap euro dipicu oleh kenaikan harga komoditas dan saham Asia yang menurunkan permintaan terhadap mata uang sebagai aset investasi aman.

Minoru Shioiri, kepala manajer Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities Co. di Tokyo, menilai AS tidak mungkin mengeluarkan stimulus moneter dalam waktu dekat, kecuali jika data ekonomi secara keseluruhan menunjukkan perbaikan.

“Dolar mungkin akan perlu berusaha untuk rebound secara signifikan,” katanya, hari ini.

Nilai tukar dolar AS melemah menjadi US$1,42 per euro pada pukul 13:26 di bursa Tokyo. Yen melemah menjadi 116,63 per euro dari sebelumnya 116,37 per euro. Sebelumnya, mata uang tersebut menyentuh 116,70 per euro yang merupakan level terendah sejak 11 Mei.

Mengacu data Bloomberg, penjualan rumah di AS saat ini naik 2% menjadi 5,2 juta pada April setelah naik 3,7% pada Maret dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Goldman Sachs memperkirakan dolar akan melemah menjadi US$1,45 per euro dalam 3 bulan dari proyeksi sebelumnya US$1,40 per euro. (spr)

www.bisnis.com

Great Depression Mengancam AS?

Jakarta - Quantitative Easing (QE) The Fed dinilai hanya ajang pertaruhan belaka. Meledaknya gelembung harga aset pun diperkirakan akan memperparah pemulihan ekonomi, bahkan mengarah pada depresi besar.
Richard Koo, ekonom Nomura mengecam pertaruhan QE jilid 2 dan Gubernur The Fed Ben Bernanke, selain memperingatkan efek parah pada pemulihan jika gelembung harga aset meledak. “QE2 tidak berdampak positif terhadap jumlah uang beredar. Selain tidak ada keterkaitannya, juga tidak ada dana tunai,” katanya.
Menurutnya, ketika The Fed membeli aset tertentu, dalam hal ini Treasury efek jangka panjang, harga aset naik. Hal ini kemudian mendorong investor swasta mengarahkan kembali dana mereka ke aktiva lain, yang memimpin kenaikan terkait harga aset tersebut. “Ini berarti, tujuan investasi yang masih bertahan untuk dana-dana tersebut adalah ekuitas, komoditas, dan real estat,”ujarnya.
Namun, real estat baru saja melalui gelembung dan menunjukkan ketidakpastian. Dalam real estat komersial, misalnya, bank, atas permintaan pemerintah AS, sedang terlibat dalam kebijakan ‘berpura-pura dan memperpanjang’ dengan menawarkan pinjaman kepada debitur yang utangnya tidak akan di-roll over dalam keadaan biasa.
Itu berarti bahwa harga saat ini tidak secara akurat mencerminkan harga pasar sebenarnya. Sudah terlihat dari harga rumah yang kembali jatuh akhir 2010. Harga rumah Inggris pun telah turun sejak pertengahan 2010, dan Halifax House Price Index turun 1,4% pada April 2011, dengan penurunan tahunan YoY mencapai 3,7%. “Akhirnya, pilihan yang tersisa untuk investor swasta hanya saham dan komoditas. Itu mengapa kedua investasi ini meningkat sejak pengumuman QE2,” katanya.
Pecahnya gelembung harga aset pun diyakini akan memperparah pemulihan ekonomi, bahkan mengarah pada depresi besar. Koo mencermati potensi paralel besar yang berkembang antara ekonomi negara saat ini, Jepang, dan Amerika Serikat selama Depresi Besar pertama.
Ia bercermin pada kasus pemerintah Jepang 1997 silam, yang mengabaikan ketergantungan ekonomi terhadap belanja pemerintah. Para pejabat pemerintah dan ekonom ketika itu memutuskan Jepang telah siap untuk konsolidasi fiskal pada 1997 karena pada 1996, tahun sebelum kebijakan itu diterapkan, Jepang mencatat pertumbuhan PDB sebesar 4,4%, tertinggi di antara negara G7.
Padahal, pada kenyataannya, sebagian besar pertumbuhan 4,4% tersebut, ditopang pemerintah dalam bentuk stimulus fiskal senilai 5% dari PDB. Akibatnya, setelah dukungan dihapus pada 1997, ekonomi Jepang pun terjun bebas dan mengalami pertumbuhan negatif lima kuartal berturut-turut.
Kondisi ini tidak berbeda jauh dengan ekonomi AS dan Inggris, serta uang beredar saat ini yang mendapat dukungan stimulus fiskal sebesar 9-10% dari PDB. Angka yang jauh lebih besar dari stimulus Jepang pada 1997. Ini berarti, dampak deflasi bisa parah jika faktor pendukung ini dihapus.
“Paling tidak, penurunan berlanjut di sektor kredit swasta adalah bukti bahwa ekonomi kedua negara ini tidak didukung pertumbuhan kredit di sektor swasta,”imbuh Koo.
Presiden Franklin D. Roosevelt sempat melakukan kesalahan ini pada 1937. Pola ekspansi dalam peredaran uang dan ekonomi, meskipun tidak ada pertumbuhan kredit sektor swasta, juga diamati pada 1933-1936, karena ekonomi AS bangkit dari Depresi Besar.
Roosevelt menyadari pentingnya hubungan ini dan percaya bahwa ekonomi sudah pada pertumbuhan yang mandiri, memulai jalan konsolidasi fiskal pada 1937.
Tak pelak, ekonomi AS pun jatuh ke dalam resesi parah yang ditandai dengan anjloknya produksi dan pengangguran secara drastis melesat. Negara adidaya ini pun membutuhkan serangan Jepang atas Pearl Harbor agar ekonomi AS dapat pulih dari kerusakan yang ditimbulkan. Akankah hal seperti ini akan terulang lagi? [mdr]


www.inilah.com

Neraca Keuangan The Fed Capai Rekor $2.76 T

Oleh: Asteria


Washington - Neraca keuangan Federal Reserve mencapai rekor US$ 2.762 triliun dalam pekan yang berakhir 18 Mei dari US$ 2.749 triliun pekan sebelumnya.
Hal ini dikatakan bank sentral AS, Kamis (19/5). The Fed terus membeli obligasi untuk mencoba menurunkan suku bunga jangka panjang sesuai rencana, pelonggaran kuantitatif atau QE2, untuk membeli US$ 600 miliar dari Treasurys pada akhir Juni.
Pejabat Fed mulai membahas bagaimana menurunkan neraca, sesuai risalah rapat April yang dirilis Rabu. Mereka ingin kembali hanya memegang Treasurys dan mendapatkan neraca ke tingkat sebelum krisis.
Aktiva dan kewajiban Fed hanya US$ 870 miliar pada Desember 2007. Sebagian besar pejabat Fed memilih penjualan aset dimulai setelah kenaikan suku bunga jangka pendek, dan menginginkan penjualan berada dalam jadwal yang terprediksi dan diumumkan sebelumnya.
Laporan ini menunjukkan bahwa kepemilikan Fed dari Treasurys naik menjadi US$ 1.495 triliun dari US$ 1.466 triliun di pekan sebelumnya. Sedangkan kepemilikan The Fed untuk efek berbasis mortgage turun menjadi US$ 924 miliar dari US$ 927 pada pekan sebelumnya. [ast]


www.inilah.com

Kamis, 19 Mei 2011

Ekonomi Jepang Q1 Turun Tajam

oleh : Asteria
Los Angeles - Ekonomi Jepang menyusut hampir dua kali lipat dari prediksi margin ekonom, karena Negeri Sakura ini kembali ke resesi dengan kontraksi dua kuartal berturut-turut.
Produk domestik bruto berkontraksi 0,9% pada periode Januari-Maret, menunjukkan penurunan 3,7% YoY. Pencapaian ini menunjukkan koreksi jauh lebih besar daripada perkiraan rata-rata untuk kontraksi QoQ sebesar 0,5% dalam survei terpisah para ekonom dari Reuters dan Dow Jones Newswires.
PDB kali ini adalah yang pertama untuk memfaktorkan bencana gempa bumi 11 Maret.
Yen Jepang jatuh setelah pengumuman itu, dengan dolar AS diperdagangkan di 86,95 yen, dibandingkan 81,60 yen, menjelang rilis data. [ast]


www.inilah.com

Rabu, 18 Mei 2011

Harga Logam Naik, Bursa Eropa Menguat

Oleh: Wahid Ma'ruf


London - Bursa saham Eropa menguat setelah empat pekan melemah pada perdagangan Rabu (18/5). Penguatan ditopang saham pertambangan mengikuti kenaikan harga logam.

Indeks FTSE naik 51,13 poin atau 0,8% menjadi 5.912, indeks DAX naik 61,8 poin atau 0,8% menjadi 7.138,5 dan indeks CAC naik 35,8 poin atau 0,9% menjadi 3.977,4.

Aksi sell off pada perdagangan kemarin mendorong investor membeli saham murah. Investor memilih saham-saham yang memiliki prospek jangka menengah. Sebab dalam jangka pendek ada kekhawatiran tentang pemulihan ekonomi yang melambat dan krisis utang di kawasan Eropa.

"Prospek masih terlihat menjanjikan dengan penghasilan dan penilaian yang positif jangka menengah. Tetapi tampaknya kita akan terjebak dalam rentan perdagangan yang sempit," kata Mike Lenhoff, Kepala Strategi di Bewin Dolphin yang dikutip dari yahoo.finance.com.

Sektor pertambangan mendapatkan kekuatan dari harga logam yang menguat tajam. Sementara bursa Asia mayoritas menguat seperti indeks Hang Seng naik 0,4% ke 23.011, indeks Nikkei naik 0,9% ke 9.662, indeks Shanghai naik 0,7% ke 2.872 dan indeks ASX Australia naik 0,2% ke 4.693.

www.inilah.com



Yuan Bisa Hempaskan Dolar Hingga Melemah 30%

INILAH.COM, Jakarta - Masyarakat Amerika khawatir terhadap pelemahan dolar AS yang diperkirakan akibat apresiasi yuan yang dilakukan China.
Tapi apa pun itu, menurut Menteri Keuangan Timothy Geithner, penguatan dolar adalah untuk kepentingan AS, dan kemungkinan bahwa mata uang itu akan turun tajam pada tahun-tahun mendatang. "Dan Anda tidak perlu pergi lebih jauh dari Washington memberikan tekanan pada China untuk merevaluasi yuan dan untuk menjelaskan mengapa," ujarnya mengutip Reuters.

Jika yuan terapresiasi antara 5-7 persen per tahun terhadap dolar AS selama lima tahun ke depan, beberapa analis dan pedagang bahkan memperkirakan dolar cenderung melemah antara 20 sampai 30 persen. Dan bukan hanya dampak langsung dari yuan dalam indeks mereka, tetapi karena penguatan mata uang China akan memiliki knock-on pada efek terhadap pesaing perdagangan dan mitra di Asia dan pasar negara berkembang, yang akan lebih nyaman dengan membiarkan mata uang mereka menguat.

Hubungan telah dibangun antara yuan dan euro - yang kadang-kadang bergerak bersama-sama dalam beberapa tahun terakhir - dan dampak positif dari pertumbuhan ekonomi China di Kanada dan dolar Australia dan sulit untuk melihat argumen untuk penguatan dolar. "Setiap orang telah berbicara tentang pelemahan dolar, namun kita belum melihat apa pun," kata Douglas Borthwick, managing director Faros Trading di Stamford, Connecticut. "Kami akan melihat pelemahan dolar ini. Kami berharap euro bergeraqk ke $ 1,50 dengan segera dan bahkan lebih tinggi ketika yuan sedang direvaluasi."

Sementara dolar telah menguat hanya sekali dalam pekan lalu, mendorong euro ke level terendah sejak Maret Senin malam. Namun penguatan ini hanya jangka pendek, sementara greenback masih kalah sekitar 6 persen terhadap euro tahun ini.

Dolar Jatuh, Minyak Berjangka Naik

Oleh: Asteria

INILAH.COM, Sydney- Minyak mentah berjangka memantul dari level terendah 12 pekan pada perdagangan elektronik Rabu (18/5) pagi, karena koreksi dolar AS dan dorongan pembelian komoditas berbasis dolar.
Minyak light sweet untuk pengiriman Juni naik 86 sen, atau 0,9% menjadi US$ 97,77 per barel di New York Mercantile Exchange selama jam perdagangan Asia. Minyak di Amerika Utara sebelumnya ditutup pada tingkat terendah sejak 22 Februari.
Data perumahan yang lemah, meningkatkan kekhawatiran tentang permintaan AS, memberikan kontribusi terhadap tekanan harga pada Selasa kemarin. Sementara laporan kelompok perdagangan menunjukkan peningkatan pasokan minyak secara mingguan.
American Petroleum Institute (API) melaporkan, persediaan minyak mentah naik 2,7 juta barel dalam pekan yang berakhir 13 Mei. Pasokan bensin turun 676 barel, dan persediaan dari sulingan turun 2,8 juta. Data API dirilis menjelang laporan energi hari ini.
Kejatuhan dolar membantu daya tarik sektor energi serta komoditas lainnya, selama jam perdagangan Asia. Indeks dolar, yang membandingkan dolar AS terhadap enam mata uang utama lainnya, turun menjadi 75,316, dari 75,412 pada perdagangan akhir di Amerika Utara kemarin. [ast]

Selasa, 17 Mei 2011

Ekonomi AS Melambat, Minyak Asia Turun Dekati $97

Oleh: Charles MS


Singapura - Harga minyak turun mendekati US $ 97 per barel di Asia Selasa (17/5), memperluas kejatuhannya dalam dua minggu di tengah kekhawatiran investor terhadap perlambatan ekonomi AS yang dapat melemahkan permintaan minyak mentah.

Mengutip AP, harga minyak untuk pengiriman Juni turun 27 sen menjadi $ 97,10 per barel pada tengah hari waktu Singapura di perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange. Kontrak jatuh $ 2,28 untuk menetap di $ 97,37 pada hari Senin. Di London, minyak mentah Brent untuk pengiriman Juni turun 26 sen menjadi $ 110,58 per barel di bursa ICE Futures.

Minyak mentah telah jatuh sekitar 16 persen mendekati $ 115 pada 2 Mei karena para pedagang khawatir biaya bahan bakar yang tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang suam-suam kuku akan melukai konsumsi AS. Minyak mentah naik 35 persen antara bulan Februari dan awal bulan ini.

Pada hari Senin, para pedagang mengangkat bahu terhadap pelemahan dolar, yang membuat minyak lebih murah bagi investor dengan mata uang lainnya dan umumnya membantu mendorong harga minyak yang lebih tinggi. Analis juga menyaksikan akhir bulan berikutnya dari program Federal Reserve untuk membeli Surat Utang Negara, yang dikenal sebagai pelonggaran kuantitatif. Ia telah membantu meningkatkan harga uang beredar dan aset sementara juga melemahnya dolar. "Akhir pelonggaran kuantitatif adalah perubahan bergerak lebih luas," kata Cameron Hanover dalam sebuah laporan.

Pada perdagangan Nymex lainnya dalam kontrak pada bulan Juni, minyak pemanas turun 0,5 persen menjadi $ 2,87 per galon dan bensin turun 1,4 sen menjadi $ 2,92 per galon. Gas alam berjangka turun 3 sen menjadi $ 4,29 per 1.000 kaki kubik.

 sumber : www.inilah.com

IMF tak terpengaruh penangkapan Strauss-Kahn

JAKARTA: Dana Moneter Internasional (IMF) kemarin memastikan penangkapan Direktur Pelaksana IMF Dominique Strauss-Kahn tidak mempengaruhi operasional lembaga itu.
Pernyataan itu dikeluarkan oleh Caroline Atkinson, Direktur Humas IMF, kemarin.
Menurut dia, Strauss-Kahn telah didampingi oleh penasehat hukum. Semua pertanyaan yang terkait penangkapan tersebut akan dialihkan kepada penasehat hukumnya dan pihak berwenang setempat.

IMF sendiri akan tetap beroperasi seperti biasa dan tak terpengaruh dengan kejadian tersebut.

“Operasional IMF tetap berjalan dan berfungsi penuh" ujarnya dalam pernyataan resmi di situs IMF.

Seperti diberitakan sebelumnya, Dominique Strauss-Khan ditahan oleh kepolisian New York di bandara internasional John F. Kennedy saat akan meninggalkan New York menuju Paris.

Petinggi IMF itu ditangkap setelah seorang petugas kebersihan di Hotel Sofitel tempatnya menginap di New York melaporkan pelecehan seksual. Saat ini, dia dikenakan tuduhan kejahatan seksual, percobaan pemerkosaan dan pelanggaran hukum.

Pihak berwenang masih mengumpulkan bukti-bukti termasuk bukti forensik dan DNA.

Tuduhan tersebut bisa menutup peluangnya untuk maju dalam pemilihan presiden tahun depan bersaing dengan Presiden Nicolas Sarkozy. (t06/er)

sumber : www.bisnis.com

Perdagangan logam mulia di India melonjak 73%

Oleh Anggi Oktarinda


MUMBAI: Perdagangan berjangka komoditas di negara konsumen terbesar emas dunia, yaitu India, melonjak 73% pada bulan lalu dipicu oleh reli harga perak dan peningkatan volatilitas harga. Komisi Pasar Berjangka menyebutkan nilai perputaran pada bursa terbesar Multi Commodity Exchange of India Ltd. mencapai 12,9 triliun rupee atau setara dengan US$286 miliar pada bulan lalu.
Jumlah tersebut melonjak tinggi dibandingkan dengan perputaran yang mencapai 7,5 triliun rupee pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Perdagangan logam mulia, yang terdiri dari perak dan emas, hampir berlipat menjadi 3 kali lipat pada April lalu. Harga kontrak berjangka perak di bursa India mencapai rekor 73.600 rupee per kg pada 25 April, sebelum melorot 28% hingga hari ini.

Perak adalah komoditas paling banyak diperdagangkan di bursa India pada April. Nilai perdagangan perak berjangka di India pada periode tersebut mencapai empat kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan emas. 

Kepala riset Anand Rathi Commodities Ltd. Kishore Narne mengatakan spekulan, khususnya spekulan harian, telah beralih dari emas ke perak, karena dinilai lebih cepat mendatangkan keuntungan. “Pergerakan besar terjadi, karena volume perdagangan yang besar,” ujarnya.

Perdagangan kontrak berjangka perak pada Multi Commodity Exchange melonjak lebih dari tujuh kali lipat menjadi 4,1 triliun rupee pada periode 16-30 April tahun ini dari periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Hari ini, harga kontrak berjangka perak untuk pengiriman Juli di bursa tersebut turun 1,6% menjadi 52.860 rupee per kg. Secara keseluruhan, harga komoditas tersebut tumbuh 80% dalam setahun terakhir.

Adapun, perdagangan pada jenis logam lain selain logam mulia turun 38% pada April. Perdagangan komoditas pertanian dan energi masing-masing naik 23% dan 14% pada periode yang sama. (spr)

sumber : www.bisnis.com

RBA: Risiko Inflasi Global Meningkat

Oleh: Asteria



Sydney – Laporan dari pertemuan suku bunga terbaru dari Reserve Bank of Australia pada Selasa (17/5) menunjukkan bahwa sikap membatasi kebijakan moneter saat ini, sesuai bagi negara.RBA mencatat bahwa dengan kenaikan nilai tukar dolar Australia baru-baru ini, maka akan terjadipengetatan lebih lanjut, terutama di beberapa sektor ekonomi.
Para anggota RBA mengatakan bahwa kebijakan moneter harus ditetapkan untuk kebutuhan ekonomi secara keseluruhan. Mereka mencatat bahwa kebijakan moneter tetap akomodatif di sebagian besar negara, yang mereka yakni telah menambah tekanan pada pasar komoditas.
"Dalam lingkungan ini, risiko inflasi global tampaknya telah menguat,”kata anggota RBA. Dolar Australia diperdagangkan flat pada US$1,0559 setelah rilis tersebut. [ast]

sumber : www.inilah.com

Senin, 16 Mei 2011

Kepala IMF Ditangkap, Bailout Utang Eropa Tertunda

Oleh: Charles MS

INILAH.COM, Jakarta - Tertangkapnya Kepala IMF Dominique Strauss-Kahn disinyalir akan mengganggu bailout utang Eropa.
Dominique ditangkap pada Minggu (15/5) waktu setempat terkait skandal seks yang dilakukannya di sebuah kamar hotel di New York, untuk menghancurkan harapannya untuk mencalonkan diri sebagai presiden Perancis.

Hal ini mengancam kekosongan kepemimpinan di IMF, pengawas dari sistem ekonomi global.

Salah satu pengacaranya, Benjamin Brafman, kepada Reuters mengatakan kliennya (Dominique) mengaku tidak bersalah. Sosialis berusia 62 tahun, pemain kunci dalam penanggulangan krisis keuangan global 2007-2009 dan krisis utang Eropa, tadinya telah akan berangkat dengan pesawat Air France ke Paris dari John F Kennedy International Airport pada hari Sabtu.

Juru bicara polisi New York Paul Browne mengatakan pentolan IMF ini dikenakan sanksi pidana penjara karena diduga telah melakukan tindakan seksual yang melanggar hukum dan percobaan perkosaan. Dia diperkirakan pergi sebelum pengadilan negara nanti pada hari Minggu.

Penangkapan menyebabkan Dominique shock dan tidak percaya di Perancis, di mana seorang juru bicara pemerintah menyerukan agar hati-hati dan menghormati praduga tak bersalah. "Kabar yang kami terima dari New York tadi malam memukul seperti disambar petir," kata pemimpin Sosialis Martine Aubry.

Francois Bayrou, lawan moderat Dominique Strauss-Kahn, mengatakan: "Semua ini benar-benar luar biasa, sangat mengganggu dan sedih jika fakta membuktikan benar ... sesuatu yang merendahkan semua wanita ini mengerikan untuk citra Prancis ... "

Pemimpin sayap kanan, Marine Le Pen mengatakan (calon) Presiden saingannya telah hancur.

Strauss-Kahn dan Le Pen telah memimpin jajak pendapat baru-baru ini di depan Presiden Konservatif Nicolas Sarkozy, meskipun kepala Dana Moneter Internasional ini belum lagi menyatakan pencalonannya. Dalam pernyataan di situsnya, IMF menolak berkomentar mengenai kasus ini, hanya mengatakan bahwa IMF tetap berfungsi dan operasional penuh. Namun seorang pejabat Yunani kepada Reuters mengatakan penangkapan dapat menyebabkan beberapa penundaan jangka pendek dalam pembahasan bailout utang Uni Eropa dan IMF untuk Athena, di mana Strauss-Kahn terlibat, dengan memaksa pembatalan pertemuan penting.

www.inilah.com

Arus modal ke Asean sepakat dibatasi

Oleh Diena Lestari & Algooth Putranto

JAKARTA: Pertemuan final para pemimpin negara anggota Association of Southeast Asian Nations (Asean) sepakat untuk tidak membatasi masuknya arus modal ke kawasan Asean, sebagai upaya untuk mempromosikan pasar modal terintegrasi di kawasan ini. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan para pemimpin negara anggota Asean menyadari meski kondisi ekonomi global saat ini terus membaik, akan tetapi belum sepenuhnya stabil.

"Kami perhatikan bahawa kondisi [ekonomi] kawasan Asia Tenggara terus membaik. Meski demikian, tetap ada risiko yang muncul yakni tekanan meningkatnya inflasi dan masuknya arus modal yang cepat," ujarnya dalam jumpa pers tentang hasil 18th Asean Summit di Jakarta kemarin.

Terkait dengan hal ini maka para pemimpin negara Asean menyadari pentingnya keselarasan antara kebijakan makroekonomi tiap negara dan kebijakan makroekonomi secara regional, termasuk di dalamnya kerjasama keuangan.

Pengoperasian Asean Plus 3 Makro Economic Regional Surveillance Office (Amro) yang berkantor di Singapura mendesak untuk segera dilakukan. Amro diharapkan dapat berperan untuk meningkatkan koordinasi makroekonomi dan mempromosikan kerjasama keuangan pada tingkat regional. "Kami puas dengan disepakatinya perjanjian Chiang-Mai Initiative Multialteralisation pada 24 Maret 2010," katanya.

Presiden menyatakan masalah penting yang menjadi perhatian utama dari para pemimpin negara anggota Asean terkait dengan ketahanan pangan dan energi. Kondisi dunia saat ini sedang diwarnai lonjakan harga pangan dan energi. Masalah ini berdampak pada peningkatan angka kemiskinan di dunia. “Selama enam bulan ini tercatat terjadinya kenaikan harga pangan dan energi. Kami, para pemimpin negara anggota ASEAN sepakat kerjasama regional harus makin dieratkan untuk menghadapi masalah ini,” ujarnya.

Berkaitan dengan ketahanan pangan, disepakati bahwa setiap negara anggota Asean yang berbasis pertanian akan berupaya meningkatkan produksi pangan dan produktivitas lahan. Hal ini bertujuan untuk menjaga cadangan beras di tingkat regional tercukupi.

Kepala Negara menyatakan disepakati juga untuk dilakukan peningkatan kerjasama penelitian dan pengembangan pertanian, dan juga investasi regional. Menurut Presiden Yudhoyono, kerjasama di sektor pangan ini tidak terbatas pada 10 negara anggota Asean saja, tetapi akan meluas dengan kerangka Asean plus 3 yang melibatkan Jepang, Korea Selatan, dan China. (ln)

www.bisnis.com

Euro melemah terhadap dolar dan yen

TOKYO: Euro membuka perdagangan pekan ini dengan melemah terhadap dolar dan yen untuk kedua kalinya dipicu kekhawatiran menteri keuangan Eropa dapat gagal meredam spekulasi tentang restrukturisasi krisis utang Yunani. Mata uang yang digunakan 17 negara kawasan Eropa itu melemah terhadap 14 dari 16 mata uang kompetitor sebelum pertemuan menteri keuangan pada hari ini. Pekan ini, menteri keuangan negara-negara Eropa akan melakukan pertemuan untuk membahas lebih lanjut dukungan finansial bagi Yunani.
Kemarin, Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble mengatakan setiap perpanjangan jatuh tempo obligasi Yunani harus melibatkan investor swasta.

Sementara itu, yen Jepang menguat seiring laporan yang menunjukkan order mesin Jepang naik secara tak terduga pada Maret, setelah terjadi peristiwa gempa bumi terburuk bagi negara tersebut.

Toshiya Yamauchi, analis senior bidang mata uang pada Ueda Harlow Ltd., mengatakan pasar mengawasi dengan ketat apa hasil pertemuan pekan ini.

“Setiap gerakan preemptive [memesan efek terlebih dahulu] tidak mungkin. Di sisi lain, kekhawatiran tentang restrukturisasi Yunani dapat meluas ke negara lain seperti Irlandia. Hal itu dapat melanjutkan tekanan penjualan bagi euro,” ujarnya sebagaimana dikutip Bloomberg.

Euro melemah menjadi US$1,4082 pada pukul 09:02 di bursa Tokyo dari sebelumnya US$1,4119 di bursa New York pada 13 Mei. Mata uang tersebut sempat menyentuh US$1,4063 yang merupakan level terendah sejak 1 April.

Euro juga melemah terhadap dolar AS dari 114,06 yen menjadi 113,68 yen. Sebelumnya mata uang tersebut menyentuh 113,42 yen yang merupakan level terlemah sejak 18 Maret ketika bank sentral negara G-7 menjual yen di pasar uang untuk membendung lonjakan setelah peristiwa gempa bumi dan tsunami.

Yen berada pada level 80,72 per dolar AS dari sebelumnya 80,80 per dolar AS.

Mengacu data Bloomberg, euro telah melemah 1,2% dalam sebulan terakhir terhadap mata uang 10 negara berkembang. Sementara itu yen dan dolar AS masing-masing telah menguat 4,9% dan 1,5%. (ln)

www.bisnis.com

Pertemuan Menteri Keuangan Eropa

Para menteri keuangan Eropa akan berkumpul pada hari Senin untuk kembali membicarakan  bailout kedua pada Yunani.          
Selain membahas tentang negara Yunani, Zona euro yang terdiri dari 17 negara dan 10 negara-negara Uni Eropa lainnya juga akan mengadakan serangkaian pertemuan bersama  direktur Dana Moneter Internasional  Dominique Strauss-Kahn untuk membicarakan paket penyelamatan untuk Portugal sebesr 78 miliar euro ($ 110.000.000.000).
Para menteri Eropa juga mengagendakan untuk merkomendasikan dan menetapkan  gubernur bank sentral Italia Mario Draghi sebagai pengganti Jean-Claude Trichet sebagai presiden Bank Sentral Eropa.

Permintaan China melemah, harga tembaga bakal jatuh

Oleh Taufikul Basari 


LONDON: Sebuah survei menunjukkan harga tembaga mungkin akan jatuh, setelah muncul kekhawatiran permintaan konsumen logam terbesar dunia China akan melemah dalam menghadang laju inflasi.
Sepuluh dari 16 analis, investor dan pedagang atau 63% dari responden yang disurvei Bloomberg mengatakan harga akan turun pada pekan depan.

Lima responden memperkirakan keuntungan dan satu perkiraan perubahan kecil. Tembaga untuk pengiriman 3 bulan turun 1,1% untuk pekan ini ke level US$8.735 per metrik ton pukul 17:15 kemarin di London Metal Exchange setelah mencapai harga terendah sejak 1 Desember.

China kemarin meminta kepada bank untuk menahan lebih banyak uang guna menahan harga. Inflasi di negara ini di atas 5% pada April, melampaui target tahunan pemerintah dan perkiraan analis. Impor tembaga ke China turun 14% pada bulan lalu dari Maret.

"Kekhawatiran terhadap langkah-langkah pengetatan di China kemungkinan bertahan di masa depan, sehingga hal itu akan menekan permintaan komoditas tembaga dan lainnya," kata Charles Cooper, seorang analis pada Oriel Securities Ltd di London. (spr)


www.bisnisindonesia.com
 

Mata uang Asia melemah pekan lalu

Oleh : Anggi Oktarinda 

JAKARTA: Sejumlah mata uang Asia melemah sepanjang pekan lalu dipimpin oleh won Korea Selatan dan rupee India akibat kekhawatiran krisis utang Eropa akan mempengaruhi permintaan dolar AS.
Indeks saham regional MSCI Asia Pasifik pada pekan lalu turun menyusul kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global akan berjalan lambat. Won melemah setelah Bank of Korea secara tidak terduga membiarkan suku bunga acuan tetap pada pertemuan akhir pekan lalu.

Adapun yuan melemah seiring aksi China yang meningkatkan rasio persyaratan-cadangan pinjaman untuk kelima kalinya dalam tahun ini dan data pemerintah menunjukkan produksi industri di level moderat pada April.

www.bisnisindonesia.com

Pada pekan lalu, won melemah 0,2% menjadi 1.086,45 per dolar AS dan yuan China melemah 0,08% menjadi 6,4982 per dolar AS pada penutupan perdagangan akhir pekan. Selain itu, rupee India melemah 0,2% menjadi 44,8675 per dolar AS, dolar Singapura melemah 0,4% menjadi S$1,2399 per dolar AS.

Di sisi lain, peso Filiphina juga melemah 0,2% menjadi 43,22 per dolar AS dan ringgit Malaysia melemah 0,2% menjadi 3,0090 per dolar AS pada pekan lalu. “Ada faktor kekhawatiran terhadap krisis utang Yunani dan penjualan komoditas pada pekan lalu,” ujar Joanna Tan, ekonom regional Forecast Singapore Pte, akhir pekan lalu.

Nik M Khairul, dealer treasuri oada Asian Finance Bank Bhd di Kuala Lumpur, mengatakan kondisi Yunani tetap menjadi resiko besar yang menjadi latar belakang. “Selain itu, harga komoditas dan aktivitas ekonomi China yang bergerak ke bawah, menimbulkan tanda tanya tentang kenaikan suku bunga di Asia ke depan,” katanya.

Pada pekan ini, menteri keuangan negara–negara Eropa akan mengadakan pertemuan untuk mendiskusikan dukungan bagi Yunani. Negara tersebut sudah pernah mendapatkan dana talangan (bailout) senilai 110 miliar euro atau setara dengan US$158 miliar. Selain Yunani, Irlandia dan Portugal adalah negara yang pernah menerima bantuan finansial dari Uni Eropa.(fh)
Platforms FasaPay Online Payment System
IndonesianEnglishGermanPortugueseRussianArabicFrench