Jumat, 29 April 2011

Panasonic Akan PHK 40.000 Pegawai?

Erlangga Djumena

Tokyo. Persaingan yang kian sengit memaksa Panasonic Corp lebih berhemat. Dalam rangka perampingan biaya itu, menurut seorang sumber, dalam dua tahun mendatang, raksasa elektronik asal Jepang ini pun berniat memangkas 40.000 tenaga kerja yang sebagian besar ada di luar negeri.

Mengutip harian bisnis Nikkei, pengurangan hingga 10 persen dari total jumlah pekerja Panasonic ini akan menyebabkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terbesar di antara pabrik-pabrik yang berasal dari Negeri Sakura ini.

Rencana PHK puluhan ribu karyawan ini akan dimulai pada akhir tahun fiskal 2012. Jumlah tenaga kerja Panasonic di luar negeri mencapai 380.000 orang atau 60 persen dari pekerja produsen elektronik ini secara keseluruhan. Terkait PHK dan reorganisasi fasilitas produksi ini, perusahaan akan menanggung beban lebih dari 100 miliar yen (1,22 miliar dollar AS).

Selanjutnya, Panasonic akan menerapkan pengoperasian secara overlapping. Skema ini penting dilakukan oleh Panasonic supaya tetap kompetitif di pasar global, terutama menghadapi rivalnya, yakni produsen elektronik asal Korea dan China.

Panasonic pun akan berusaha mengalihkan fokus pada bisnis terkait energi dan lingkungan, seperti baterai isi ulang, robot, komponen elektronik, pencahayaan, dan panel surya.

Juru Bicara Panasonic Toshihiko Shibuya mengatakan, pemangkasan pekerjaan ini belum diumumkan oleh perusahaan. Oleh karena itu, ia pun menolak berkomentar.

PHK Nokia

Tak hanya Panasonic, Nokia Oyj juga akan mengurangi 7.000 pekerjanya. Produsen ponsel asal Finlandia ini akan memindahkan sebagian besar pekerja itu ke Accenture Plc, perusahaan pengembang software Symbian.

Pengurangan tenaga kerja ini seiring kesepakatan kerja sama antara Nokia dan Microsoft Corp. Nokia pun beralih menggunakan Windows Phone 7 untuk software smartphone mereka. "Ini adalah awal dari perjalanan panjang yang menyakitkan," kata Ben Wood, analis CCS Insight di London.

Dari 7.000 pekerja itu, Accenture akan mengambil 3.000 pekerja Nokia di China, Finlandia, India, Inggris, dan Amerika Serikat pada akhir tahun ini. Sebab, Accenture masih tetap bekerja untuk Nokia pada proyek-proyek berbasis Windows Phone 7.                                        (J Ani Kristanti/Kontan)

sumber : www.kompas.com

Rupiah Terkuat dalam 7 Tahun

Persepsi negatif pasar global terhadap mata uang AS telah memengaruhi penguatan rupiah, Kamis (28/4/2011). Tren penguatan ini diperkirakan masih berlangsung hingga pertengahan tahun. Nilai tukar rupiah, kemarin, merupakan nilai tukar tertinggi dalam tujuh tahun.

Pada penutupan perdagangan, kemarin, berdasarkan kurs tengah BI, rupiah ditutup menguat ke level Rp 8.593 per dollar AS, menguat dari posisi sebelumnya, Rp 8.625.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia juga naik tipis, 3,998 poin atau sekitar 0,11 persen menjadi 3.808,92. Hal ini merupakan rekor baru bagi IHSG.

Sejumlah pengamat melihat, pertemuan The Federal Open Market Commitee (FOMC) di AS, yang mengambil keputusan Bank Sentral AS tetap mempertahankan pelonggaran moneter, menjadi pemicu utama pelemahan dollar AS.


Tren penguatan pun terjadi pada sejumlah mata uang. Euro, misalnya, menguat di level 1,484 per dollar AS, poundsterling di level 1,668 per dollar AS, dan dollar Australia menguat 1,092 per dollar AS. ”Penguatan rupiah akan terjadi bertahap untuk jangka menengah, paling tidak sampai pertengahan tahun ini. Di level support bisa mencapai Rp 8.450 per dollar AS. Arah kebijakan Pemerintah AS paling menentukan,” kata pengamat pasar uang, Radityo Setyo Wibowo.

Sementara itu, Deputi Gubernur Bank Indonesia Budi Mulya, dalam sebuah seminar, mengatakan, kondisi pasar keuangan Indonesia saat ini belum memadai. Pasar belum siap menghadapi masuknya modal asing secara besar-besaran. Jika pasar keuangan yang meliputi pasar uang, pasar modal, dan pasar saham ini tak siap, maka modal asing yang mengalir deras akan mengakibatkan destabilisasi pasar.

”Bank Indonesia dan pemerintah terus menyiapkan hal itu dengan baik. BI di antaranya berusaha menggeser agar instrumen dalam jangka waktu pendek bergeser menjadi menengah atau panjang,” kata Budi.

Kalangan pengusaha mendesak pemerintah segera mengintervesi nilai tukar rupiah. Pasalnya, penguatan rupiah secara berkelanjutan telah merugikan kalangan eksportir dan memacu aksi impor berlebihan. ”Pengusaha resah karena kontrak dagang dilakukan saat rupiah di level Rp 9.000 ke atas,” kata Ketua Asmindo Ambar Tjahyono.
oleh ; Erlangga Djumena

www.kompas.com

Kamis, 28 April 2011

AS Pertahankan Stimulus, Emas Melesat

Mumbai - Futures emas memperpanjang penguatannya ke level tertinggi pada Kamis (28/4), setelah pelemahan dolar AS menyusul pernyataan Gubernur The Fed Ben Bernanke yang akan mempertahankan stimulus bank sentral tanpa batas.

Pelemahan dolar mengangkat nilai emas sebagai alternatif safe haven ketimbang mata uang. Emas untuk pengiriman Juni naik US$ 13,60 menjadi US$ 1.531,70 per ounce selama perdagangan Asia. Rabu (27/4) kemarin, kontrak ditutup pada rekor US$ 1.517,10 per ounce, naik US$ 13,60 pada divisi Comex New York Mercantile Exchange.


Bernanke menggelar konferensi pers pertama kali olehmenyusul keputusan yang diekspektasikan secara luas meninggalkan target suku bunga stagnan mendekati 0%.

Meskipun Fed dijadwalkan mengakhiri pembelian aset stimulatif pada Juni, Bernanke akan mempertahankan rencana bank sentral untuk menginvestasikan kembali pembayaran pokok, sehingga stimulus moneter tetap ada.

Analis Barclays Capital Research Michael Gapen mengatakan, dengan suku bunga mendekati nol, mengakhiri kebijakan re-investasi akan mengarah pada pengetatan awal kebijakan moneter.

"Secara keseluruhan, baik pernyataan, konferensi pers, dan proyeksi ekonomi terbaru memberitahu kita bahwa Fed kemungkinan akan menunggu sebelum akhienya menghapus akomodasi kebijakan," ujarnya. "Kami tidak mengharapkan kenaikan dana pemerintah sampai Juli 2012."

Sentimen positif yang mengangkat emas adalah keputusan Standard & Poor's meningkatkan kemungkinan penurunan peringkat dari rating kredit Jepang. "Kemungkinan downgrade Jepang membuat yen dan dolar berada di bawah tekanan," kata analis di GoldCore.

Dolar memperpanjang pelemahan pada Kamis (28/4), dengan indeks dolar, yang mengukur unit AS terhadap enam mata uang utama, turun 0,4% ke level 73,032. Namun yen bangkit kembali setelah Bank of Japan mempertahankan kebijakannya, sembari menolak proposal untuk meningkatkan program pemeblian asetnya. Oleh: Asteria - www.inilah.com

Rabu, 27 April 2011

Harga Konsumen Australia Q1 Naik Tajam

Harga konsumen Australia naik lebih cepat dari yang diperkirakan pada periode Januari-Maret, yang membawa mata uang aussie naik ke level tertinggi terhadap us dollar sepanjang sejarah.
Setelah dibuka pada kisaran 1.0784 Aussie bergerak naik di level tertinggi 1.0851

Indeks harga konsumen naik 1,6% selama kuartal pertama 2011, dibandingkan 0,4% pada tiga bulan sebelumnya, Biro Statistik Australia mengatakan Rabu (27/4).

Pencapaian ini di atas estimasi analis yang disurvei Dow Jones Newswires sebesar 1,2%. Selama 12 bulan yang berakhir Maret, CPI naik 3,3%. Dolar Australia melonjak ke US$ 1,0835 setelah rilis data, naik dari US$ 1,0802. [ast]

Selasa, 26 April 2011

Bursa Eropa Menguat Meski Dibayangi Soal The Fed

Bursa saham Eropa pada perdagangan Selasa (26/4) karena pasar masih menunggu pertemuan The Fed sehingga memberikan petunjuk soal kebijakan moneter.

Indeks FTSE naik 23,5 poin atau 0,3% ke 6.041, indeks CAC naik 15,5 poin atau 0,3% ke 4.037 dan DAX naik 28,5 poin ke 0,3% ke 7.324.

"Ada kekhawatiran kebijakan moneter The Fed yang longgar akan menyebabkan inflasi. Investor hari-hati mejelang pertemuan dan akan mencari sinyal soal keputusan yang akan dikeluarkan bank sentral AS itu," kata Koen De Leus, analis dari KBC Securities di Brussels yang dikutip dari yahoo.finance.com.

Saham UBS naik 4,8% pada kuartal I meskipun tetap mencoba mempertahankan kinerja yang tetap positif hingga akhir tahun 2011.
Pada perdagangan kemarin bursa Eropa dittup naik melanjutkan penguatan pada Kamis sebelum libur Paskah. Penguatan didukung perusahaan Eropa Akzonobel dan perusahaan AS seperti Apple yang naik bersamaan dengan kekhawatiran ekonomi global, demikian dikutip dari yahoo.finance.com.

Untuk perdagangan hari ini indeks FTSE diperkirakan turun 0,07%, indeks Jerman DAX turun 0,1% dan indeks Perancis turun 0,5%. Berita korporasi hari ini adalah laporan laba UBS yang melampaui perkiraan sebagai data terkuat sejak krisis ekonomi 2008.

Beberapa emiten yang akan melaporkan kinerjanya seperti Barclays, Santander, Deutsche Bank dan Credit Suisse pada pekan ini. Untuk data makro ekonomi, investor akan fokus pada perkiraan PDB Inggris yang akan dirilis pada Rabu besok dan indeks kepercayaan konsumen bulan April pada hari Kamis lusa.

Gubernur The Fed pada pekan ini akan menyita perhatian saat akan mengadakan pernyataan resmi untuk pertama kalinya setelah melakukan pembelian obligasi pemerintah AS di pasar. Pada hari Kamis, Bank of Japan juga akan melakkan pertemuan dengan agenda membahas kebijakan moneter dan dampak bencana gempa bumi, gelombang tsunami dan krisis nuklir.

Bursa saham Wall Street berakhir mixed pada perdagangan Senin karena pasar menunggu pernyataan The Fed soal kebijakan moneter terbaru pada pekan ini.

Indeks Dow Jones turun 26,11 poin atau 0,2% ke 12.479,8 setelah pada pekan lalu rally karena ditopang laporan perolehan laba dari emiten. Pelemahan terjadi pada saham Hewlett-Packard 1,1%, saham Kraft turun 0,9%, Intel turun 0,9%, saham Pfizer naik 1,7%.

Untuk indeks S&P turun 2,13 poin atau 0,16% meadi 1.335.25. Sedangkan indeks Nasdaq naik 5,7 poin atau 0,2% menjadi 2.825,88. Pelemahan indeks S&P dipicu sektor bahan baku dan energi sedangkan kenaikan dialami sektor teknologi dan kesehatan.
Oleh: Wahid Ma'ruf. www.inilah.com

Peneliti China: Imbas Apresiasi Yuan Minim

Apresiasi Yuan mungkin memiliki efek terbatas atas kenaikan harga di China, dimana imported inflation hanya bagian dari pertumbuhan harga dan arus masuk modal spekulatif dapat mengimbangi kenaikan harga.

Hal ini dikatakan Chen Daofu, peneliti di Pusat Penelitian Pembangunan Dewan dalam sambutannya yang dipublikasikan Senin (25/4). Ia juga mengatakan China harus menaikkan suku bunga untuk memerangi inflasi.
“Inflasi kemungkinan akan 4% sampai 4,5% untuk tahun ini, sedikit di atas target pemerintah sebesar 4%,”ujarnya.

CPI China naik 5,4% pada Maret dari tahun sebelumnya, di atas kenaikan 4,9% pada Februari, dan laju tercepat sejak Juli 2008.

Senin, 25 April 2011

Krisis Ekonomi Tahun 2008 Terulang di AS?

New York - Amerika Serikat (AS) telah lama menjadi standar global untuk stabilitas keuangan dan kredit sebagai investasi yang aman.

Namun rating kredit pada awal pekan lalu mempertanyakan kesehatan fiskal negara adikuasa ini. Pemerintah Barack Obama pada musim panas ini tidak dapat meminjam dana untuk membayar utang jatuh tempo. Tetapi utang harus dibayar meskipun dengan penghematan.

Saat parlemen AS menolak rencana bailtout senilai US$600 miliar saat pemerintahan Bush di bulan September 2009, indeks Dow Jones longsor 778 poin. Kondisi itu terulang saat Senin pekan lalu Wall Street juga mengalami sell off saat Standard & Poors menurunkan prospek utang AS menjadi negatif dari stabil. Kemungkinan menuju downgrade untuk rating utang AS."Kami belum menurunkan rating itu. Kami hanya mengatakan jika tidak ada perubahan maka kami harus memusutkan. Jadi ada alasan untuk khawatir," kata Kepala Ekonom S&P, David Wyss, yang dikutip dari yahoo.finance.com.

Kondisi gagal bayar kemungkinan memicu kepanikan keuangan seperti tahun 2008 silam. Apalagi kondisi ekoomi AS belum pulih, pengangguran masih tinggi dan pasar perumahan masih terkena sesesi.

Gubernur The Fed, Ben Bernanke memperkirakan kegagalan membayar utang diperkriakan akan menghancurkan pasar saham AS yang menyeret setelah dari rumah tangga akan kehilangan sumber nafkah. Akhirnya biaya kredit akan meningkat seperti kredit bisnis, konsumen untuk perumahan, pembiayaan mobil dan kartu kredit.

Surat utang AS sekarang dipegang pemerintah China dan negara-negara lain sekitar 50%. Ini akan mendorong kenaikan suku bunga dan membengkaknya utang AS. Inilah yang menjadi lingkaran setan suku bunga yang tinggi dan utang yang juga membumbung tinggi. Oleh: Wahid Ma'ruf
Platforms FasaPay Online Payment System
IndonesianEnglishGermanPortugueseRussianArabicFrench