Sabtu, 09 Juli 2011

IMF Setujui Pinjaman 3 M Euro untuk Yunani

San Francisco- Dana Moneter Internasional telah menyetujui pinjaman sebesar 3,2 miliar euro (US$ 4,5 miliar) untuk Yunani.
Hal ini adalah bagian dari bantuan darurat bagi Yunani. Demikian menurut laporan media Jumat (8/7) malam waktu setempat.
Persetujuan IMF diharapkan, setelah para menteri keuangan zona euro sebelumnya menyetujui sebagian angsuran 12 miliar euro dari paket bantuan 110 miliar euro untuk Yunani. [ast]

www.inilah.com

Total, 51 Bank AS Gagal Tahun Ini

 San Francisco – Otoritas perbankan menutup tiga bank di Chicago dan Colorado pada Jumat (8/7) waktu setempat, menambah jumlah bank yang gagal di AS tahun ini menjadi 51 buah.
Federal Deposit Insurance Corp mengatakan, First Chicago Bank & Trust, yang berbasis di Chicago dan memiliki sekitar US$ 887,5 juta di deposito, ditutup.
Selain itu, Signature Bank yang berbasis di Windsor, Colorado, dan memiliki sekitar US$ 64,5 juta di deposito, juga ditutup. Ini menyusul penutupan Colorado Capital Bank yang berbasis di Castle Rock, Colorado, dan memiliki US$ 672,8 juta di deposito.
Tiga kegagalan bank akan membebani FDIC dana asuransi deposito sejumlah total US$ 590,4 juta. [ast]


www.inilah.com

Kamis, 07 Juli 2011

Kekhawatiran utang Eropa mencuat lagi, emas lanjut reli hari kedua

WELLINGTON. Emas reli dalam dua hari terakhir seiring meningkatnya kekhawatiran atas utang negara Eropa. Kondisi ini mendongkrak permintaan terhadap logam mulia sebagai aset aman (safe haven).

Emas berjangka untuk pengiriman Agustus naik 1,1% ke level US$ 1.529,20 per ons troy, pada pukul 1.43 sore di Comex, New York. Kontrak yang sama melaju ke US$ 1.529.50 per ons troy, pada pukul 8.13 pagi waktu Melbourne.

Harga emas sudah reli 28% dalam 12 bulan terakhir karena meningkatnya kekhawatiran terhadap utang Eropa, dan AS menekan suku bunga di level bawah. Kedua faktor ini memicu naiknya daya tarik emas sebagai alternatif mata uang.
Euro turun terhadap dollar AS setelah Moody `s Investors Service memangkas peringkat utang Portugal. Hal ini mencuatkan lagi kekhawatiran negara lain di Eropa akan membutuhkan bailout. Pada dua pekan sebelumnya, emas jatuh karena Yunani terhindar dari gagal bayar utangnya.

Ahli strategi pasar dari broker Lind-Waldock Adam Klopfenstein menyebut, dengan kecemasan di Portugal dan masalah utang yang bergulir di AS, maka terlalu banyak kasus yang bisa memicu harga emas bullish.

Sementara, ekonom sekaligus editor Gartman Letter Dennis Gartman merekomendasikan untuk memegang emas dalam mata uang asing untuk melakukan lindung nilai terhadap dollar AS yang relatif menguat. "Kami tetap memprediksi bullish emas dalam mata uang non dollar," sebutnya.


www.kontan.co.id

Rabu, 06 Juli 2011

Kecemasan baru muncul di Eropa, harga emas diramal akan menanjak lagi

SINGAPURA. Kontrak harga emas dunia diramal akan kembali menanjak naik. Pasalnya, pelaku pasar kembali mencemaskan kondisi krisis utang Eropa. Hal itu tentunya akan mendongkrak tingkat permintaan emas sebagai investasi alternatif.

Asal tahu saja, pagi tadi, kontrak harga emas untuk pengantaran Agustus naik 0,3% menjadi US$ 1.516,90 per troy ounce di Comex, New York. Pada pukul 10.35 waktu Singapura, kontrak yang sama tak banyak mengalami perubahan di level US$ 1.513,40. Sedangkan kontrak harga emas untuk pengantaran cepat turun 0,2% menjadi US$ 1.513,20 per troy ounce.

"Ada kemungkinan kemunculan isu lain terkait krisis utang di Eropa. Hal itu yang kemudian mendorong pergerakan harga emas," jelas Jonathan Barratt, managing director Commodity Broking Services Pty di Sydney.

Sekadar informasi, kemarin, Moody's Investor Service menurunkan peringkat utang Portugal dari Baa1 menjadi Ba2. Level ini hanya satu tingkat di bawah level tidak layak investasi.


www.kontan.co.id

Senin, 04 Juli 2011

Penjualan ritel turun, dollar aussie tumbang dari level tertinggi delapan bulan

SYDNEY. Dollar Australia (aussie) turun dari dekat level tertinggi delapan bulan terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Aussie tumbang setelah laporan pemerintah Australia menunjukkan data penjualan ritel dan ijin pembangunan rumah merosot di bulan Mei. Hal ini meredam permintaan untuk aset Negeri Kangguru itu.

Aussie turun ke level US$ 1,0728 pada pukul 11.45 a.m di Sydney, dari posisi US$ 1.0770 di New York pada 1 Juli lalu. Adapun, pada akhir pekan lalu, dollar Aussie sempat menyentuh US$ 1,0790, level tertingginya sejak 11 Mei. Sedangkan pada pukul 11.15, pairing (AUD/USA) sedikit menguat di 1,0751.

Kepala ekonom St. George Bank Ltd. Besa Deda menyebut, laporan tersebut mencerminkan melemahnya dukungan terhadap perekonomian, dan menambahkan pandangan kalau RBA (Bank Sentral Australia) akan menunda kenaikan suku bunganya di tahun mendatang.

Menurutnya, data penjualan ritel merupakan salah satu data ekonomi yang menggambarkan melunaknya perekonomian. "Penurunan penjualan ritel akan memicu penjualan dollar aussie di waktu mendatang," sebutnya.


www.kontan.co.id
Platforms FasaPay Online Payment System
IndonesianEnglishGermanPortugueseRussianArabicFrench