Jumat, 17 Juni 2011

Data ekonomi AS bikin bursa Jepang fluktuatif

TOKYO. Mayoritas saham di bursa Jepang bergerak fluktuatif pagi ini. Naik turunnya bursa Negeri Sakura terjadi setelah data pengajuan klaim pengangguran AS mengalami penurunan dan penjualan rumah mulai mengalami peningkatan.

Pada pukul 09.42 waktu Tokyo, indeks Nikkei 225 Stock Average tak banyak berubah di posisi 9.411,29. Sebelumnya, bursa Jepang sempat keluar masuk zona hijau setidaknya delapan kali. Sedangkan indeks Topix turun 0,2% menjadi 810,52.

Saham-saham yang mempengaruhi pergerakan bursa Jepang diantaranya: Nissan Motor Co yang naik 1%, Advantest Corp naik 1%, sementara Tokyo Electric Power co turun 1,9%.

"Tren pergerakan bursa saat ini memang menunggu data pengajuan klaim pengangguran AS yang merupakan indikator pemulihan bagi AS. Permintaan dari AS banyak menyokong tingkat ekspor Asia. Pemulihan ekonomi AS akan turut menyokong perekonomian negara-negara yang berhubungan dengan AS," papar Angus Gluskie dari White Funds Management Pty di Sydney.


www.kontan.co.id

Rabu, 15 Juni 2011

Indikator ekonomi China dan AS membaik, bursa AS melejit

NEW YORK. Bursa saham Amerika Serikat (AS) reli setelah data penjualan ritel AS dan produksi industri China lebih baik dari perkiraan pasar. Bahkan, indeks Standard & Poor's 500 mencetak kenaikan terbesar hampir dalam dua bulan terakhir.

Indeks S & P 500 ditutup melejit 1,3% ke 1.287,87, pada pukul 4 sore di New York, yang merupakan reli terkuatnya sejak 20 April. Sementara, Dow Jones Industrial Average naik 1% ke posisi 12.076,11.

Sentimen positif datang dari China, di mana angka produksi industrinya naik 13,3% pada Mei lalu. Angka ini melebihi prediksi ekonomi hasil survei Bloomberg yang hanya 13,1%. Sementara inflasi bulan lalu mengalami kenaikan 5,5%, yang tercepat dalam hampir tiga tahun terakhir.

Sementara, Departemen Perdagangan AS merilis penjualan ritel turun 0,2% pada Mei lalu, lebih rendah dari estimasi pasar yang mencapai 0,5%. Indikator ini menunjukkan konsumen AS berusaha mengatasi tingginya biaya bahan bakar.

Presiden Axiom Capital Management Inc. Liam Dalton menilai, data ekonomi China bagus dan laporan penjualan ritel AS berada pada jalurnya. Menurutnya, pasar mungkin sudah dalam kondisi oversold jangka pendek, dan ingin bangkit lagi sekarang. "Itu menunjukkan untuk sementara waktu pasar akan bergerak dalam range," ujarnya.

Beberapa saham yang menopang indeks antara lain, saham Home Depot Inc. yang naik 4,5%, dan menjadi saham dengan kenaikan terbesar di Dow Jones Industrial Average. Lalu, saham peritel elektronik terbesar di dunia, Best Buy Co. melesat 4,6% setelah labanya melampaui perkiraan analis. Kinerja laba melonjak seiring meningkatnya permintaan smartphone.

Sementara, CEO Macro Risk Curnutt mengatakan, pandangan perusahaan terhadap saham sebagian besar bersifat kondisional, tergantung respon kebijakan selanjutnya dari bank sentral AS. Program stimulus The Fed senilai US$ 600 miliar akan berakhir bulan ini. Dia memperkirakan S & P 500 bisa naik ke 2.100, jika The Fed memutuskan menginginkan hal itu.

www.kontan.co.id

Selasa, 14 Juni 2011

Gagal bayar utang Yunani tinggal menunggu waktu?

FRANKFURT. Yunani menjadi negara dengan peringkat utang terendah di dunia menurut Standard & Poor's. Hal ini terkait potensi Yunani yang menghadapi restrukturisasi utang.

Penurunan peringkat dari B ke CCC menjadi refleksi bahwa potensi default lebih besar lagi. "Risiko implementasi peningkatan jumlah program pinjaman bagi Yunani, meyakinkan negara ini membutuhkan uang lebih banyak lagi," ujar juru bicara S&P.

Pemerintah Yunani yang berencana akan menjual obligasi sebesar 1,25 miliar euro atau US$ 1,8 miliar mengatakan bahwa penurunan peringkat utang negara tidak akan mempengaruhi pembicaraan dengan para petinggi Eropa untuk menalangi utang Yunani.

"Yunani akan mengalami default atau gagal bayar. Semua itu hanya tinggal masalah waktu," ujar Vincent Truglia Managing Director Granite Springs Asset Management LLP di New York.

Menurut CMA, swap di Yunani melonjak 47 basis poin ke level tertingginya sepanjang sejarah ke posisi 1.610 pada pukul 17:30 kemarin di London, setelah S&P melakukan penurunan peringkat.

Penurunan peringkat utang negara ini muncul setelah Bank Sentral Eropa dan Jerman bertempur untuk mencari jalan menyelamatkan Yunani dengan berbagai cara. Presiden Bank Sentral Eropa Jean-Claude Trichet bilang, bahwa pemerintahan di Eropa menghindari hal-hal yang akan memicu Yunani gagal bayar.

 www.kontan.co.id

Dipicu ekonomi China, mata uang Asia menguat

SINGAPURA: Optimisme ketangguhan perekonomian China yang dapat membantu eksportir regional di tengah krisis utang Eropa dan perlambatan ekonomi AS telah mendorong penguatan sejumlah mata uang Asia.

Hari ini China melaporkan produksi industri tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi ekonom. Di samping itu, percepatan inflasi tumbuh pada laju tercepat dalam hampir 3 tahun.

Negara dengan perekonomian terbesar di dunia itu menjadi destinasi tujuan ekspor utama bagi Korea Selatan, Taiwan, dan Thailand.

Mengacu data Bloomberg, ringgit menguat 0,5% menjadi 3,0305 per dolar AS pada perdagangan siang ini di Kuala Lumpur. Sementara itu dolar Singapura terapresiasi 0,4% menjadi S$1,2331 per dolar AS, won Korea Selatan menguat 0,4% menjadi 1.082 per dolar AS, dan dolar Taiwan menguat 0,4% menjadi NT$28,787 per dolar AS.

Adapun rupiah Indonesia menguat 0,1% menjadi Rp8.538 per dolar AS, baht Thailan terapresiasi 0,1% menjadi 30,46 per dolar AS, dan peso Filiphina sedikit berubah pada level 43,333 per dolar AS.

Jonathan Cavenagh, ahli strategi valuta asing pada Westpac Banking Corp yang berbasis di Singapura, mengatakan permintaan China atau dorongan pertumbuhan internal masih tetap kuat. “Itu membawa resiko positif terhadap mata uang,” ujarnya.

Berdasarkan data Badan Statistik Nasional, produksi industri China naik 13,3% pada Mei, lebih tinggi dibandingkan rata-rata proyeksi ekonom sebesar 13,1%. Adapun pertumbuhan produksi industri pada April lalu naik 13,4%.
Sementara itu, percepatan inflasi naik menjadi 5,5% pada Mei yang merupakan laju tertinggi sejak Juli 2008. Adapun inflasi pada April mencapai 5,3%.

Yuan menguat pada spekulasi otoritas akan menoleransi kenaikan suku bunga lebih lanjut untuk mengurangi biaya impor. Reminbi menguat 0,1% menjadi 6,4767 per dolar AS. Sejauh ini, bank sentral China telah menaikkan suku bunga acuan sebanyak 4 kali sejak September 2010. (ano/faa).

www.bisnis.com
Platforms FasaPay Online Payment System
IndonesianEnglishGermanPortugueseRussianArabicFrench