Rabu, 18 Mei 2011

Yuan Bisa Hempaskan Dolar Hingga Melemah 30%

INILAH.COM, Jakarta - Masyarakat Amerika khawatir terhadap pelemahan dolar AS yang diperkirakan akibat apresiasi yuan yang dilakukan China.
Tapi apa pun itu, menurut Menteri Keuangan Timothy Geithner, penguatan dolar adalah untuk kepentingan AS, dan kemungkinan bahwa mata uang itu akan turun tajam pada tahun-tahun mendatang. "Dan Anda tidak perlu pergi lebih jauh dari Washington memberikan tekanan pada China untuk merevaluasi yuan dan untuk menjelaskan mengapa," ujarnya mengutip Reuters.

Jika yuan terapresiasi antara 5-7 persen per tahun terhadap dolar AS selama lima tahun ke depan, beberapa analis dan pedagang bahkan memperkirakan dolar cenderung melemah antara 20 sampai 30 persen. Dan bukan hanya dampak langsung dari yuan dalam indeks mereka, tetapi karena penguatan mata uang China akan memiliki knock-on pada efek terhadap pesaing perdagangan dan mitra di Asia dan pasar negara berkembang, yang akan lebih nyaman dengan membiarkan mata uang mereka menguat.

Hubungan telah dibangun antara yuan dan euro - yang kadang-kadang bergerak bersama-sama dalam beberapa tahun terakhir - dan dampak positif dari pertumbuhan ekonomi China di Kanada dan dolar Australia dan sulit untuk melihat argumen untuk penguatan dolar. "Setiap orang telah berbicara tentang pelemahan dolar, namun kita belum melihat apa pun," kata Douglas Borthwick, managing director Faros Trading di Stamford, Connecticut. "Kami akan melihat pelemahan dolar ini. Kami berharap euro bergeraqk ke $ 1,50 dengan segera dan bahkan lebih tinggi ketika yuan sedang direvaluasi."

Sementara dolar telah menguat hanya sekali dalam pekan lalu, mendorong euro ke level terendah sejak Maret Senin malam. Namun penguatan ini hanya jangka pendek, sementara greenback masih kalah sekitar 6 persen terhadap euro tahun ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Platforms FasaPay Online Payment System
IndonesianEnglishGermanPortugueseRussianArabicFrench