Jumat, 10 Juni 2011

Yunani akan dapat pinjaman darurat senilai US$ 65 miliar dari UE dan IMF

BRUSSELS. Krisis utang di Yunani belum menemukan penyelesaian. Salah satu negara yang terletak di kawasan Eropa tersebut dikabarkan akan menerima bantuan bailout tambahan dari Uni Eropa dan Badan Moneter Internasional (IMF).

Menurut dua orang sumber Bloomberg yang tak mau namanya disebut, total nilai bantuan tersebut mencapai 45 miliar euro atau setara dengan US$ 65 miliar. Langkah ini dilakukan agar Yunani terhindar dari gagal bayar.

Pemerintah Eropa mengestimasi, nilai defisit neraca perdagangan Yunani periode 2012-2014 akan mencapai 170 miliar euro. Hampir seluruhnya terdiri atas pinjaman plus pinjaman yang belum digunakan dari tahun lalu sekitar 57 miliar euro. Selain itu, ada juga hasil penjualan aset senilai 30 miliar euro dan restrukturisasi pinjaman dari kreditor yang juga bernilai 30 miliar euro.

"Sangat sulit dibayangkan pinjaman yang benar-benar murni dalam kondisi seperti sekarang ini. Resiko gagal bayar utang negara-negara di Eropa semakin meningkat," urai Bart Oosterveld, managing director Moody's Investor Service di Frankfurt.


www.kontan.co.id

Tingkat ekspor melejit, defisit neraca perdagangan AS menyusut

NEW YORK. Defisit neraca perdagangan AS kian menyusut. Sejumlah faktor mempengaruhi penurunan angka defisit tersebut. Di antaranya tingkat ekspor yang menembus rekor serta penurunan pembelian minyak.

Berdasarkan data yang dirilis Departemen Perdagangan AS, selisih antara tingkat ekspor dan impor AS melorot 6,7% menjadi US$ 43,7 miliar. Ini merupakan defisit yang terendah sejak Desember lalu.

"Tingkat eksor kita mulai menanjak. Pertumbuhan negara lain juga bergerak dengan percepatan yang baik. Selain itu, posisi dollar juga membantu tingkat ekspor dalam level tertentu," jelas Samuel Coffin, ekonom UBS Securities LLC di Stamford, Connecticut.

Sementara itu, data lain juga menunjukkan, tingkat pengajuan klaim pengangguran mengalami peningkatan minggu lalu dan tingkat kepercayaan konsumen kian membaik.

Adanya sejumlah faktor tersebut mendorong pasar saham AS. Pada penutupan pukul 16.00 waktu New York kemarin malam, indeks Standard & Poor's naik 0,7% menjadi 1.289.


www.kontan.co.id

Selasa, 07 Juni 2011

Euro terus tertekan krisis Yunani

TOKYO: Nilai tukar euro turun untuk hari kedua terhadap dolar AS dipicu spekulasi Yunani mungkin tidak dapat menghindari gagal bayar meski para pejabat mengatakan restrukturisasi utang belum dibicarakan.

Mata uang bersama Uni Eropa itu melemah untuk hari keenam terhadap franc Swiss sebelum keluar laporan yang menunjukkan indeks kepercayaan konsumen Eropa turun pada April.
Nilai dolar Selandia baru melemah terhadap mata uang utama dunia akibat kekhawatiran pengetatan moneter akan memperlambat pertumbuhan di China. Tekanan juga datang dari indeks harga konsumen di negara Pasifik Selatan itu yang naik lebih kecil dari prediksi sejumlah ekonom.
"Kami melihat isyarat krisis utang di Eropa muncul kembali. Euro tertekan saat orang meragukan tentang cepatnya pemulihan," ujar Misato Nakashima, analis mata uang pada Himawari Securities Inc di Tokyo.
Euro turun menjadi US$1,4382 pada pukul 9:23 waktu Tokyo dari US$1,4430 pada 15 April di New York, ketika mata uang itu melemah 0,4%. Euro turun jadi 119,51 yen dari 119,96 pekan lalu, kektika mata uang itu mencatat penurunan mingguan terbesar dalamlima hari yang berakhir 26 November. Euro melemah jadi 1,2857 francs dari 1,2877 pada 15 April.
Dolar AS sedikit berubah di level 83,10 yen dari 83,13 yen. Biaya penjaminan utang untuk pemerintah Yunani naik mencapai rekor pada 15 April dengan kontrak yang menunjukkan investor melihat peluang lebih dari 60% kalau negara itu akan gagal bayar dalam lima tahun. (taufik wisastra/tw).


Senin, 06 Juni 2011

Dolar Australia tertinggi dalam 3 pekan

Oleh Lahyanto Nadie


TOKYO: Nilai tukar dolar Australia menguat menuju level tertinggi dalam 3 pekan terhadap mata uang greenback menyusul sinyal perlambatan ekonomi AS mendorong keuntungan imbal hasil aset negara di kawasan Pasifik Selatan.

Nilai tukar dolar New Zealand berada 1,3% dari rekor terkuat terhadap dolar AS sebelum laporan besok tentang melemahnya tingkat optimisme terhadap ekonomi AS pada bulan ini.

Data 3 Juni lalu melaporkan pengupahan di AS tumbuh pada laju terendah dalam 8 bulan dan tingkat pengangguran naik 9,1% pada Mei.

Jonathan Cavenagh, strategis valuta asing pada Westpac Banking Corp di Singapura, mengatakan pasar mengatakan jeleknya data AS buruk bagi perekonomian dan juga buruk bagi dolar AS.

“Pasar terus melihat imbal hasil asset AS berada di bawah tekanan. Hal itu mendorong perbedaan suku bunga kembali menguntungkan Australia,” ujarnya.

Dolar Australia menguat menjadi $1,0733 pada 11:36 di bursa Sidney dari $1,0716 di bursa New York pada 3 Juni ketika mata uang tersebut menyentuh $1,0775 yang merupakan level terkuat sejak 11 Mei. Dolar Australia juga menguat dari 86,05 yen menjadi 86,13 yen.

Dolar New Zealand diperdagangkan pada level 81,54 sen AS dari sebelumnya 81,57 sen. Mata uang tersebut menyentuh rekor 82,64 sen AS pada 31 Mei. Dolar New Zealand berubah sedikit dari 65,53 yen menjadi 65,44 yen.

Berdasarkan survei Bloomberg, indeks optimisme ekonomi AS dapat tergelincir menjadi 42,0 pada bulan ini dari 42,8 pada Mei.

Data Departemen Tenaga Kerja AS pada 3 Juni lalu menunjukkan pertumbuhan pengupahan di negara itu turun dari 232.000 pada April menjadi 54.000 pekerjaan baru pada Mei. Hal itu semakin mendukung the Fed untuk menjaga tingkat suku bunga acuan mendekati 0%.

Suku bunga acuan di Australia mencapai 4,75% dan di New Zealand mencapai 2,5%.(Anggi Oktarinda/ln)


www.bisnisindonesia

Minggu, 05 Juni 2011

BAILOUT YUNANI : Dana talangan baru untuk Yunani diperkirakan melebihi 100 miliar euro

oleh Dupla Kartini, Bloomberg 


FRANKFURT. Paket bantuan baru untuk Yunani kemungkinan mencapai lebih dari 100 miliar euro atau setara US$ 146 miliar. Jumlah bailout diperkirakan mencapai angka tersebut, jika negara ini memberlukan bantuan pada 2013 dan 2014.

Perkiraan tersebut dilaporkan oleh Majalah Spiegel mengutip pernyataan para pejabat Departemen Keuangan Jerman, European Central Bank dan Dana Moneter Internasional. Media ini juga menyebut, jumlah tersebut akan dibutuhkan untuk pembiayaan berlanjut atas obligasi negara yang bakal jatuh tempo pada 2014.

Sementara, pada 1 Juni lalu, Deputi Menteri Keuangan Jerman Joerg Asmussen mengatakan, dia menentang bantuan baru bagi Yunani jika kreditur swasta tidak terlibat.

www.kontan.co.id

Platforms FasaPay Online Payment System
IndonesianEnglishGermanPortugueseRussianArabicFrench