Oleh: Asteria
INILAH.COM, Sydney- Minyak mentah berjangka memantul dari level terendah 12 pekan pada perdagangan elektronik Rabu (18/5) pagi, karena koreksi dolar AS dan dorongan pembelian komoditas berbasis dolar.
Minyak light sweet untuk pengiriman Juni naik 86 sen, atau 0,9% menjadi US$ 97,77 per barel di New York Mercantile Exchange selama jam perdagangan Asia. Minyak di Amerika Utara sebelumnya ditutup pada tingkat terendah sejak 22 Februari.
Data perumahan yang lemah, meningkatkan kekhawatiran tentang permintaan AS, memberikan kontribusi terhadap tekanan harga pada Selasa kemarin. Sementara laporan kelompok perdagangan menunjukkan peningkatan pasokan minyak secara mingguan.
American Petroleum Institute (API) melaporkan, persediaan minyak mentah naik 2,7 juta barel dalam pekan yang berakhir 13 Mei. Pasokan bensin turun 676 barel, dan persediaan dari sulingan turun 2,8 juta. Data API dirilis menjelang laporan energi hari ini.
Kejatuhan dolar membantu daya tarik sektor energi serta komoditas lainnya, selama jam perdagangan Asia. Indeks dolar, yang membandingkan dolar AS terhadap enam mata uang utama lainnya, turun menjadi 75,316, dari 75,412 pada perdagangan akhir di Amerika Utara kemarin. [ast]
INILAH.COM, Sydney- Minyak mentah berjangka memantul dari level terendah 12 pekan pada perdagangan elektronik Rabu (18/5) pagi, karena koreksi dolar AS dan dorongan pembelian komoditas berbasis dolar.
Minyak light sweet untuk pengiriman Juni naik 86 sen, atau 0,9% menjadi US$ 97,77 per barel di New York Mercantile Exchange selama jam perdagangan Asia. Minyak di Amerika Utara sebelumnya ditutup pada tingkat terendah sejak 22 Februari.
Data perumahan yang lemah, meningkatkan kekhawatiran tentang permintaan AS, memberikan kontribusi terhadap tekanan harga pada Selasa kemarin. Sementara laporan kelompok perdagangan menunjukkan peningkatan pasokan minyak secara mingguan.
American Petroleum Institute (API) melaporkan, persediaan minyak mentah naik 2,7 juta barel dalam pekan yang berakhir 13 Mei. Pasokan bensin turun 676 barel, dan persediaan dari sulingan turun 2,8 juta. Data API dirilis menjelang laporan energi hari ini.
Kejatuhan dolar membantu daya tarik sektor energi serta komoditas lainnya, selama jam perdagangan Asia. Indeks dolar, yang membandingkan dolar AS terhadap enam mata uang utama lainnya, turun menjadi 75,316, dari 75,412 pada perdagangan akhir di Amerika Utara kemarin. [ast]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar