TOKYO: Nilai tukar euro turun untuk hari kedua terhadap dolar AS dipicu spekulasi Yunani mungkin tidak dapat menghindari gagal bayar meski para pejabat mengatakan restrukturisasi utang belum dibicarakan.
Mata uang bersama Uni Eropa itu melemah untuk hari keenam terhadap franc Swiss sebelum keluar laporan yang menunjukkan indeks kepercayaan konsumen Eropa turun pada April.
Nilai dolar Selandia baru melemah terhadap mata uang utama dunia akibat kekhawatiran pengetatan moneter akan memperlambat pertumbuhan di China. Tekanan juga datang dari indeks harga konsumen di negara Pasifik Selatan itu yang naik lebih kecil dari prediksi sejumlah ekonom.
"Kami melihat isyarat krisis utang di Eropa muncul kembali. Euro tertekan saat orang meragukan tentang cepatnya pemulihan," ujar Misato Nakashima, analis mata uang pada Himawari Securities Inc di Tokyo.
Euro turun menjadi US$1,4382 pada pukul 9:23 waktu Tokyo dari US$1,4430 pada 15 April di New York, ketika mata uang itu melemah 0,4%. Euro turun jadi 119,51 yen dari 119,96 pekan lalu, kektika mata uang itu mencatat penurunan mingguan terbesar dalamlima hari yang berakhir 26 November. Euro melemah jadi 1,2857 francs dari 1,2877 pada 15 April.
Dolar AS sedikit berubah di level 83,10 yen dari 83,13 yen. Biaya penjaminan utang untuk pemerintah Yunani naik mencapai rekor pada 15 April dengan kontrak yang menunjukkan investor melihat peluang lebih dari 60% kalau negara itu akan gagal bayar dalam lima tahun. (taufik wisastra/tw).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar