NEW YORK. Defisit neraca perdagangan AS kian menyusut. Sejumlah faktor mempengaruhi penurunan angka defisit tersebut. Di antaranya tingkat ekspor yang menembus rekor serta penurunan pembelian minyak.
Berdasarkan data yang dirilis Departemen Perdagangan AS, selisih antara tingkat ekspor dan impor AS melorot 6,7% menjadi US$ 43,7 miliar. Ini merupakan defisit yang terendah sejak Desember lalu.
"Tingkat eksor kita mulai menanjak. Pertumbuhan negara lain juga bergerak dengan percepatan yang baik. Selain itu, posisi dollar juga membantu tingkat ekspor dalam level tertentu," jelas Samuel Coffin, ekonom UBS Securities LLC di Stamford, Connecticut.
Sementara itu, data lain juga menunjukkan, tingkat pengajuan klaim pengangguran mengalami peningkatan minggu lalu dan tingkat kepercayaan konsumen kian membaik.
Adanya sejumlah faktor tersebut mendorong pasar saham AS. Pada penutupan pukul 16.00 waktu New York kemarin malam, indeks Standard & Poor's naik 0,7% menjadi 1.289.
www.kontan.co.id
Berdasarkan data yang dirilis Departemen Perdagangan AS, selisih antara tingkat ekspor dan impor AS melorot 6,7% menjadi US$ 43,7 miliar. Ini merupakan defisit yang terendah sejak Desember lalu.
"Tingkat eksor kita mulai menanjak. Pertumbuhan negara lain juga bergerak dengan percepatan yang baik. Selain itu, posisi dollar juga membantu tingkat ekspor dalam level tertentu," jelas Samuel Coffin, ekonom UBS Securities LLC di Stamford, Connecticut.
Sementara itu, data lain juga menunjukkan, tingkat pengajuan klaim pengangguran mengalami peningkatan minggu lalu dan tingkat kepercayaan konsumen kian membaik.
Adanya sejumlah faktor tersebut mendorong pasar saham AS. Pada penutupan pukul 16.00 waktu New York kemarin malam, indeks Standard & Poor's naik 0,7% menjadi 1.289.
www.kontan.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar