WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama mengingatkan kegagalan meningkatkan batas utang AS bisa memicu kembali terjadinya resesi dan menyebabkan jutaan orang menganggur.
Hal itu disampaikan Obama, Senin 11 Juli, di tengah-tengah upayanya mendapat dukungan paket anggaran yang antara lain mencakup pemotongan anggaran sekitar US$ 4 triliun.
Namun Obama menegaskan bahwa kebuntuan pembahasan akan bisa dipecahkan dalam waktu beberapa hari mendatang. Amerika menghadapi risiko tak mampu membayar utang pada tanggal 2 Agustus, ketika anggarannya habis.
"Kita tidak bisa menghadapi risiko, tak mampu memenuhi kewajiban karena kita tidak bisa mengesampingkan politik," tutur Obama. Ia menegaskan tidak akan ada kesepakatan untuk meningkatkan batas utang jika Partai Republik tidak bersedia mengambil kompromi.
"Saya tidak akan menandatangani perpanjangan 30 hari, 60 hari atau 90 hari," ujarnya. Pihak Republik menentang rencana Obama karena mencakup rencana kenaikan pajak sementara partainya, Demokrat, tidak bersemangat mendukungnya karena akan memotong dana kesejahteraan sosial dan kesehatan, Medicaid.
Setelah pertemuan yang tidak mencapai kata sepakat Minggu 10 Juli, Obama mengatakan dia akan melakukan pertemuan harian sampai kebuntuan tentang anggaran itu bisa dipecahkan.
"Kita harus bisa menyelesaikannya pada tanggal 2 Agustus," tegas Obama kepada para wartawan.
Saat ini Amerika Serikat menghadapi defisit anggaran tahunan sebesar US$ 1,5 triliun dan itu sudah melewati batas utang nasional sebesar US$ 14,3 triliun.
Dengan demikian pemerintah AS tidak boleh lagi mencari pinjaman dan Obama mengkritik para politisi yang tidak bersedia menaikkan batas utang itu. "Itu tidak bertanggungjawab. Mereka lebih tahu," tutur Obama.
Partai Kongres dilaporkan bertekad untuk mencegah kenaikan pajak dan menginginkan langkah-langkah yang progresif dalam mengurangi defisit anggaran sebelum mendukung peningkatan batas utang.
Sekelompok anggota Kongres dari Partai Republik dan Demokrat sudah mengidentifikasikan pemotongan sebesar US$2 triliun dalam pembicaraan Mei dan Juni namun tidak tercapai kesepakatan.
www.kontan.co.id
Hal itu disampaikan Obama, Senin 11 Juli, di tengah-tengah upayanya mendapat dukungan paket anggaran yang antara lain mencakup pemotongan anggaran sekitar US$ 4 triliun.
Namun Obama menegaskan bahwa kebuntuan pembahasan akan bisa dipecahkan dalam waktu beberapa hari mendatang. Amerika menghadapi risiko tak mampu membayar utang pada tanggal 2 Agustus, ketika anggarannya habis.
"Kita tidak bisa menghadapi risiko, tak mampu memenuhi kewajiban karena kita tidak bisa mengesampingkan politik," tutur Obama. Ia menegaskan tidak akan ada kesepakatan untuk meningkatkan batas utang jika Partai Republik tidak bersedia mengambil kompromi.
"Saya tidak akan menandatangani perpanjangan 30 hari, 60 hari atau 90 hari," ujarnya. Pihak Republik menentang rencana Obama karena mencakup rencana kenaikan pajak sementara partainya, Demokrat, tidak bersemangat mendukungnya karena akan memotong dana kesejahteraan sosial dan kesehatan, Medicaid.
Setelah pertemuan yang tidak mencapai kata sepakat Minggu 10 Juli, Obama mengatakan dia akan melakukan pertemuan harian sampai kebuntuan tentang anggaran itu bisa dipecahkan.
"Kita harus bisa menyelesaikannya pada tanggal 2 Agustus," tegas Obama kepada para wartawan.
Saat ini Amerika Serikat menghadapi defisit anggaran tahunan sebesar US$ 1,5 triliun dan itu sudah melewati batas utang nasional sebesar US$ 14,3 triliun.
Dengan demikian pemerintah AS tidak boleh lagi mencari pinjaman dan Obama mengkritik para politisi yang tidak bersedia menaikkan batas utang itu. "Itu tidak bertanggungjawab. Mereka lebih tahu," tutur Obama.
Partai Kongres dilaporkan bertekad untuk mencegah kenaikan pajak dan menginginkan langkah-langkah yang progresif dalam mengurangi defisit anggaran sebelum mendukung peningkatan batas utang.
Sekelompok anggota Kongres dari Partai Republik dan Demokrat sudah mengidentifikasikan pemotongan sebesar US$2 triliun dalam pembicaraan Mei dan Juni namun tidak tercapai kesepakatan.
www.kontan.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar