JAKARTA: Dolar AS melemah sebelum rilis laporan yang diproyeksikan akan menunjukan penjualan rumah pada Mei turun ke level terendah pada tahun ini. Hal itu menjaga tekanan terhadap the Federal Reserve untuk memelihara kebijakan akomodatif. Mata uang AS melemah terhadap euro sebelum the Fed memulai pertemuan 2 hari di tengah sinyal hilangnya momentum bagi negara perekonomian terbesar dunia itu.
Euro menguat karena pimpinan Eropa meyakinkan investor bahwa kekhawatiran gagal bayar utang Yunani dapat dihindari. Dolar Australia tersentak oleh penurunan kemarin sebelum the Reserve Bank merilis pertemuan bulan ini.
Grant Turley, ahli strategi senior mata uang pada Australia & New Zealand Banking Group Ltd. di Sidney, menilai pemulihan ekonomi AS agak rapuh. Selain itu, lanjutnya, sektor perumahan masih menjadi isu.
“The Fed tidak terlihat akan berada dalam posisi untuk menaikkan suku bunga acuan hingga setidaknya 2012. Hal itu akan membuat dolar AS di bawah tekanan,” ujarnya hari ini.
Dolar melemah menjadi US$1,4346 per euro pada pukul 08:19 di Tokyo dari posisi sebelumnya di level US$1,4304 di New York kemarin. Mata uang tersebut diperdagangkan tidak berubah pada level 80.25 yen. Adapun euro bergerak dari 115,12 yen dari 114,80 yen kemarin.
Sejumlah ekonom yang disurvei oleh Bloomberg memperkirakan pembelian rumah eksisting turun 5% secara tahunan (yoy) menjadi 4,8 juta pada Mei, yang merupakan angka terlemah sejak November. (ano/ln)
www.bisnisindonesia.com
Euro menguat karena pimpinan Eropa meyakinkan investor bahwa kekhawatiran gagal bayar utang Yunani dapat dihindari. Dolar Australia tersentak oleh penurunan kemarin sebelum the Reserve Bank merilis pertemuan bulan ini.
Grant Turley, ahli strategi senior mata uang pada Australia & New Zealand Banking Group Ltd. di Sidney, menilai pemulihan ekonomi AS agak rapuh. Selain itu, lanjutnya, sektor perumahan masih menjadi isu.
“The Fed tidak terlihat akan berada dalam posisi untuk menaikkan suku bunga acuan hingga setidaknya 2012. Hal itu akan membuat dolar AS di bawah tekanan,” ujarnya hari ini.
Dolar melemah menjadi US$1,4346 per euro pada pukul 08:19 di Tokyo dari posisi sebelumnya di level US$1,4304 di New York kemarin. Mata uang tersebut diperdagangkan tidak berubah pada level 80.25 yen. Adapun euro bergerak dari 115,12 yen dari 114,80 yen kemarin.
Sejumlah ekonom yang disurvei oleh Bloomberg memperkirakan pembelian rumah eksisting turun 5% secara tahunan (yoy) menjadi 4,8 juta pada Mei, yang merupakan angka terlemah sejak November. (ano/ln)
www.bisnisindonesia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar