Rabu, 01 Juni 2011

Pembelian Safe-Haven Merosot, Emas Jatuh

Oleh: Asteria



INILAH.COM, San Francisco - Harga emas berjangka berakhir di zona merah. Harapan utang Yunani mulai mendekati solusi, memudarkan kemilau logam. Tapi, pelemahan dolar memberi beberapa dukungan.
Emas untuk pengiriman Agustus, kontrak paling aktif, turun 50 sen menjadi US$ 1.536,80 per ounce di divisi Comex New York Mercantile Exchange. Emas turun 1,2% selama sebulan kemarin. Emas dan komoditas lainnya melorot atas kekhawatiran tentang euro yang menopang dolar AS. Dolar naik sekitar 2% dan euro turun sekitar 3% pada Mei.
Perak dan logam lainnya yang lebih erat dengan kegunaan industri, menguat pada hari itu, tapi menderita kerugian bulanan yang cukup berat. Tembaga berakhir melemah, karena indeks perumahan AS menunjukkan pelemahan di pasar. logam mengakhiri bulan ini dengan flat.
Perak untuk pengiriman Juli naik 44 sen, atau 1,2%, menjadi US$ 38,31 per ounce. Sedangkan sebulan kemarin, perak anjlok 21%. Itulah bulan terburuk untuk perak sejak Agustus 2008. Perak naik hampir 30% pada April.
Perak berjangka terhambat serangkaian kenaikan persyaratan margin pada awal bulan yang memaksa investor keluar dari pasar, melepaskan perak dan komoditas lainnya. Persyaratan Margin adalah uang yang dibutuhkan untuk perdagangan kontrak berjangka.
Kemarin, sebuah laporan mengatakan, sikap Jerman telah melunak pada awal penjadwalan ulang untuk utang Yunani, memicu pembelian safe haven emas. "Minggu lalu kami benar-benar khawatir tentang penjadwalan ulang utang Yunani," kata Bart Melek, kepala strategi komoditas pada TD Securities. “Investor juga mengambil keuntungan setelah kenaikan pekan lalu.”
Harga emas pekan lalu naik 1,8%.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang rival lainnya, jatuh ke 74,636, dari 74,954 pada Senin (30/5) malam.
Dolar melemah terhadap euro di tengah laporan bahwa Jerman dapat mempertimbangkan utnuk mengurangi dorongan menjadwal ulang utang Yunani, yang bisa membuat Yunani lebih mudah menerima lebih banyak bantuan.
Pelemahan dolar AS cenderung mendorong pembelian komoditas yang diperdagangkan dalam dolar, karena membuat komoditas ini lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. [ast]

www.inilah.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Platforms FasaPay Online Payment System
IndonesianEnglishGermanPortugueseRussianArabicFrench