Pada Konfrensi Pers 7 november lalu setelah ECB memangkasan suku bunga acuannya menjadi 0,25 persen, Mario Draghi mengatakan bahwa para pembuat kebijakan siap untuk mempertimbangkan penggunaan instrumen yang tersedia untuk memastikan kondisi pasar mata uang tidak menghambat transmisi kebijakan bank untuk perusahaan dan rumah tangga. ECB memperpanjang kebijakan untuk menyediakan likuiditas bagi bank sebanyak yang mereka butuhkan sampai pertengahan 2015.
Sebuah
komite teknis diminta oleh Draghi untuk bertemu guna mecari solusi
serta menyusun rencana agar dapat mencegah bank menguras likuiditasnya
untuk pinjaman jangka panjang pada putaran pertama yang akan jatuh
tempo pada awal 2015.
Langkah-langkah likuiditas bisa terdiri dari operasi refinancing jangka panjang dengan suku bunga tetap atau mengambang, jatuh tempo yang berbeda dan peraturan tentang bagaimana bank harus menggunakan uang tunai.
Diprediksi ECB akan memberikan suntikan likuiditas pada bank - bank eropa dengan pemotongan tingkat refenancing utama dengan suku bunga negatif serta menerapkan pelonggaran kuantitatif.
Kepala Ekonom ECB Peter Praet mengatakan kepada Wall Street Journal bahwa para pembuat kebijakan siap untuk mempertimbangkan semua pilihan untuk memastikan stabilitas harga, dan mengatakan bahwa stimulus tambahan tidak perlukan pada saat ini.
Sementara itu, inflasi 17 negara wilayah eropa melambat menjadi 0,7 persen pada Oktober, level terendah dalam empat tahun. Perekonomian daerah nyaris berhenti di kuartal ketiga karena pertumbuhan Jerman yang melambat, serta ekonomi francis tiba-tiba menyusut dan Italia diperpanjang resesi rekor.
Diprediksi perekonomian eropa tumbuh 0,2 persen kuartal ini dan 0,3 persen pada tiga bulan pertama 2014. Setelah kontraksi yang diharapkan dari 0,4 persen pada 2013, survei memproyeksikan pertumbuhan 1 persen pada tahun depan. Dalam sebuah survei terpisah pekan lalu, ekonom memperkirakan pertumbuhan ekonomi AS tumbuh 2,6 persen pada 2014.
Pada prospek suku bunga utama ECB, perkiraan tetap 0,25 persen sampai setidaknya kuartal kedua 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar