Senin, 25 April 2011

Krisis Ekonomi Tahun 2008 Terulang di AS?

New York - Amerika Serikat (AS) telah lama menjadi standar global untuk stabilitas keuangan dan kredit sebagai investasi yang aman.

Namun rating kredit pada awal pekan lalu mempertanyakan kesehatan fiskal negara adikuasa ini. Pemerintah Barack Obama pada musim panas ini tidak dapat meminjam dana untuk membayar utang jatuh tempo. Tetapi utang harus dibayar meskipun dengan penghematan.

Saat parlemen AS menolak rencana bailtout senilai US$600 miliar saat pemerintahan Bush di bulan September 2009, indeks Dow Jones longsor 778 poin. Kondisi itu terulang saat Senin pekan lalu Wall Street juga mengalami sell off saat Standard & Poors menurunkan prospek utang AS menjadi negatif dari stabil. Kemungkinan menuju downgrade untuk rating utang AS."Kami belum menurunkan rating itu. Kami hanya mengatakan jika tidak ada perubahan maka kami harus memusutkan. Jadi ada alasan untuk khawatir," kata Kepala Ekonom S&P, David Wyss, yang dikutip dari yahoo.finance.com.

Kondisi gagal bayar kemungkinan memicu kepanikan keuangan seperti tahun 2008 silam. Apalagi kondisi ekoomi AS belum pulih, pengangguran masih tinggi dan pasar perumahan masih terkena sesesi.

Gubernur The Fed, Ben Bernanke memperkirakan kegagalan membayar utang diperkriakan akan menghancurkan pasar saham AS yang menyeret setelah dari rumah tangga akan kehilangan sumber nafkah. Akhirnya biaya kredit akan meningkat seperti kredit bisnis, konsumen untuk perumahan, pembiayaan mobil dan kartu kredit.

Surat utang AS sekarang dipegang pemerintah China dan negara-negara lain sekitar 50%. Ini akan mendorong kenaikan suku bunga dan membengkaknya utang AS. Inilah yang menjadi lingkaran setan suku bunga yang tinggi dan utang yang juga membumbung tinggi. Oleh: Wahid Ma'ruf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Platforms FasaPay Online Payment System
IndonesianEnglishGermanPortugueseRussianArabicFrench